Selalu salah orang huffthh...”Owh..ini Naning toh?? aku pikir Umi yang dulu PS 3..” itu kalimat yang hampir selalu aku baca dari komentar teman-teman STM ku ketika tau siapa manusia di balik akun Ummi Zahrah ini. Padahal sudah tertulis jelas di profilku --Ummi Zahrah (Naning Tri)-- tapi masih saja banyak yang tak mau menyempatkan melongok nama di belakang tanda kurung itu. Haha sebel iya..gemes juga iya.. tapi bagus juga kalau akhirnya “musuh bebuyutan” masa sekolah tak mengenaliku lagi ahhahaa.. Dan ketika pada akhirnya mereka mengenali, celoteh khas anak STM 7 tahun lalu pun mengalir lagi di chat atau di beranda, di antara komen-komen status teman atau bahkan statusku sendiri. Menyenangkan memang membuka memori manis 7 tahun silam, tetapi membuat beberapa luka terkuak lagi dan yaahh...namanya juga cinta monyet wkwkwk emang eyke monyet boo’....
“Emangnya kenapa pake nama Ummi Zahrah sih?? Kenapa ga nama asli aja?? kan susah nyarinya...udah aku search pake nama Naning Tri Battosai..atau apapun nama panggilanmu dulu malah ga ketemu-ketemu...” kalimat ini juga yang seragam mereka tanyakan. Sebenarnya pada waktu awal-awal aku membuat akun ini, ID ku memang Naning Tri dan aku memasang fotoku bersama putriku Zahrah... pede banget yee muka demek dipamerin..wkwkwk. Tetapi, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah teman yang mayoritas teman sekolah masa-masa brutality masih berlaku atas diri ini, hahha aku merasa terganggu juga karena ada beberapa teman laki-laki yang masih menganggapku seperti aku yang dulu. Yaah..secara fisik mungkin beda, tapi secara kelakuan juga beda donk..aku yang dulu urakan buanget, ga tau aturan..yahh mereka jauh lebih paham bagaimana aku dulu. Tapi, aku sadar bahwa aku yang sekarang udah ga seperti itu lagi..*oh yeaaahhh????
Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, aku merubah ID ku menjadi Ummi Zahrah yang artinya IBUNYA ZAHRAH. Aku memang sangat bangga bisa menjadi bagian dari dunia yang bergenre EMAK alias MOTHER alias MBOK alias MAMAKE alias BIYUNG atau apapun sebutan untuk perempuan yang telah melahirkan hehehe..
Maksudku “berubah” menjadi Ummi Zahrah bukan agar terkesan lebih alim atau lebih kalem..karena pada dasarnya aku ga akan pernah bisa kalem hihihi *kaya lembu iya :p
Aku “berubah” karena satu hal yang pasti, aku ingin memberitahukan kepada seluruh dunia bahwa AKU ADALAH SEORANG IBU yang MEMPUNYAI PUTRI yang bernama ZAHRAH :) Well.. that’s the point. Tapi, ternyata ada juga yang menyangka aku telah berubah menjadi ummahat seutuhnya yang yaah..alim banget gitu..mereka melihat dari nama dan penampilanku sekarang yang berjilbab lebar.. yaah aku ga bisa menolak, hanya berusaha menjaga aja apa yang mereka anggapkan *baca : JAIM. Ada juga beberapa teman baru dari komunitas atau grup yang aku ikuti, menyangka itu adalah benar-benar namaku, jadilah mereka memanggilku “Mbak Ummi” hahaha lucu ya..biasanya aku langsung menjelaskan namaku kalau sudah begitu, dan aku lebih lebih nyaman ketika mereka memanggilku “Ummi” tanpa embel-embel “Mbak” atau “Bu” karena aku memang bangga dan selalu terharu ketika diingatkan bahwa aku telah menjadi seorang IBU.. *mewek
Kenapa bisa mewek coba...yahh itu ada tiga huruf yang selalu membuat jantungku berdegup lebih kencang dan tanganku gemetar..lapar??? bukaaannn!!! Aku ingin sekali merasakan gimana sih kalo punya IBU?? Gimana sih kalo kolokan ama IBU?? Gimana sih diomelin ma IBU?? atau gimana yaa kalo sesekali jalan-jalan ma IBU?? bahkan senyumnya pun baru bisa aku lihat ketika beberapa hari aku hendak menikah..yah walaupun dalam mimpi, senyum itulah yang selalu membuatku bangga menjadi penerusnya untuk menjadi IBU untuk anak-anakku :) Dan lucky me now...punya Mama Mertua yang Subhanallah...beliau tempatku bermanja, beliau tempatku berkeluh kesah, kepada beliau pulalah terkadang aku meminjam uang..hihihi.. Dari sebelum aku menikah, Mas Gesa memperkenalkan aku kepada Mamanya dan sebelum aku bertemu dengan calon mertuaku aku sempat meminta pendapat seorang Ibu di tempat kerjaku yang yaahh mungkin seusia dengan calon mertuaku. “Mami, aku mau dikenalin ma camer nih..ada tips ga??” jawaban yang simple tapi melekat erat sampai sekarang dalam otakku dari beliau adalah.. “Jangan pernah jadi orang lain, jadi diri kamu sendiri aja. Orang tua paling ngerti gimana tabiat anak muda.” see..simple kan..
Yah, sejak pertama ketemu ma Mama (selanjutnya ga pake Mertua yah, kurang suka bacanya..terkesan gimanaaaa gituuu..) sampai sekarang aku tak pernah menampilkan sosok yang beda. Yang aku tampilkan ya ini, Naning yang ceriwis, jutek, judes, galak, males, ceplas ceplos, rada eror dan ahhahaa masih banyak lagi keanehan-keanehan yang memang sudah menjadi trade markku selama ini. Dan satu hal yang membuat aku begitu sayang Mama. Masih ingat ketika waktu itu aku mendapat kabar bahwa Mama hendak operasi untuk mengangkat benjolan kecil di tempurung lutut kirinya *sebelum aku menikah. Aku membesuknya di rumah sakit, beliau belum dioperasi dan entah kenapa melihat Mama terbujur di rumah sakit seperti itu langsung membuat air mataku meleleh. “Lho?? kenapa Ning??” Mama kaget melihatku menangis. Aku sendiri tidak tau kenapa bisa aku menangis, yang saat itu aku pikirkan hanya...aku teringat mendiang IBUku.. Dan aku meminta ijin Mama untuk memeluknya waktu itu, beliau kaget dan mempersilahkan aku untuk memeluknya. Tanpa pikir panjang aku memeluk dan menciumi Mama, dan dalam hatiku aku berjanji tak akan pernah menyia-nyiakan perempuan ini dan akan menyayanginya sepenuh hatiku, walaupun kalau nanti pada akhirnya beliau tak menjadi Mertuaku, aku akan tetap sayang.
Sejak itu, aku semakin dekat dengan Mama. Dan sekarang, akhirnya aku mempunyai sosok IBU. Satu orang di dunia ini yang paling aku segani dan tak mau melihatnya marah padaku atau menangis karena aku, atau terluka karenaku ... adalah beliau.. Bagiku, Allah ‘Azza wa Jalla sangat adil, ketika DIA menganugerahiku perempuan untuk menjadi IBUku (lagi). Alhamdulillah Ya Rahmaan Yaa Rahiim...
Udah ah mellow nya hihi...lanjut ke topik “UMMI ZAHRAH” yaa...
Pada awal aku bermain di jejaring sosial facebook, aku masih “nomal”. Aku jarang bermain facebook, dan tak pernah mengconfirm orang yang di dunia nyata aku ga kenal. Tetapi, ketika aku menyukai sosok “Kak Fadhil” dalam salah satu sinetron *hadheeuhhh korban sinet juga nih emak-emak yeee.. Aku mulai search group sinetron itu untuk mencari info-info terbaru tentang sosok di balik Kak Fadhil. Dan ternyata banyak juga manusia yang cinta mati dengan sosok yang akhirnya aku kenal nama lengkapnya JONAS RIVANNO WATTIMENA :D *lirak-lirik ada yang jeles ga yaa..
Dari situ aku mulai download foto-foto Jonas *panggilan akrabku---gubraaakkk--- dan sedikit mengikuti perkembangan sinet itu. Tapi terus terang sebelum sinetnya Kak Fadhil, aku sama sekali tidak pernah naksir ma Jonas, maklum dulu aku pecinta Christian Soegiono wkwkwkk *bakat ngerti cowo ganteng dari dulu sih :p ... Cukup lama aku bergabung di grup itu dan mulai banyak cingcong di sana, so makin bertambahlah teman di dumay dan satu prinsipku luluh...---ga berteman dengan stranger--- hihihi. Dari grup itu, ada lagi sempalan komunitasnya, dan di sanalah aku semakin tenar di kalangan teman-teman dumay..*belagu dah kaya tukang tempe gw.. Semakin lama aku semakin tergila-gila dengan Jonas dan sampai akhirnya aku membuat satu akun lagi di jejaring sosial lain yaitu....taarraaaaaa TWITTER!!!! ahahahaa macam artis aja yahh..tapi ya satu-satunya alasan aku membuat akun di twit adalah untuk semakin bisa mendekati Jonas hihihi...walaupun pada akhirnya setelah berjuta-juta kali mention dia, hanya sekali dia balas mention ku dan whuiiihhhhhh senengnya dah kaya dapet hadiah mobil FORTUNER *ooppsss sebut merk... hihihi sumpah nyaiiii...di twit aku telah menjadi orang lain, bukan lagi Ummi Zahrah (yaahh ID nya mah iya...) aku merasa kembali menjadi Naning yang urakan seperti beberapa tahun silam. Dan itu semua karena Jonas..yeaahhh gila kan... Hampir semua teman di dunia nyata, saudara, bahkan Mama dan Suamiku sendiri pun paham bahwa aku sangat tergila-gila dengan Jonas. Khusus suamiku, umm...dia sedikit cemburu *bisik-bisik..hihihihi
Tapi, jangan sangka kalau sampai nanti akhirnya aku bisa bertemu Jonas, aku berani untuk memintanya foto bersama atau apapun hal yang biasa seorang fans lakukan kepada idolanya. Mungkin aku hanya bisa melongo dan beristighfar beberapa kali.. hihihi... Gaya gokilku di twit tak sepenuhnya potretku di dunia nyata ini. Yaah.. akhirnya aku menyadari bahwa tak ada yang berbeda dengan diri ini sekarang atau 7 tahun lalu ketika masa-masa sekolah .. hanya saja bedanya, sekarang untuk bercanda tawa dengan lawan jenis, tak akan ada kontak fisik, atau memandang lekat ke arah wajahnya. Selain karena aku mengerti sedikit soal ghodul bashar...aku juga tak lagi nyaman berbincang lama dengan lawan jenis selain suamiku. Kecuali masalah kerjaan, atau bercanda ga penting. Kalau bicara serius, bisa dipastikan tanganku akan gemetar dan badanku panas dingin karena grogi.. hihihi..
Sampai saat ini masih ada beberapa teman STM laki-laki yang masih stay contact denganku. Tapi, Alhamdulillah mereka sangat mengerti posisi sekarang dan keadaanku sekarang. Mungkin terkadang panggilan mereka kepadaku tidak bisa dirubah, tetap memanggilku Battosai. Eh iya.. rasanya aku belum menceritakan kenapa aku dipanggil Battosai yah?? hihihi pada tau ga sih tokoh komik yang satu ini? Rurouni Kenshin Hitokiri Battosai... Dulu awalnya pas aku kelas 3 SMP, di salah satu televisi nasional ada yang menayangkan kartun Samurai X setiap jam 4 sore. Dan dari awal episode aku tak pernah melewatkannya. Aku sangat suka dan terobsesi dengan Kenshin sang mantan Battosai (Pembantai) itu. Dia seorang mantan agen pembunuh bayaran yang sudah tobat, tapi ketika orang yang disayanginya terancam bahaya, dia bisa saja kembali menjadi pendekar samurai yang mematikan. Aku suka gayanya yang konyol ketika “normal” dan lebih suka lagi gayanya ketika kembali menjadi Battosai... Sampai pada saat aku kelas 1 STM, ketika beberapa anak mengajakku berkenalan, aku berucap bahwa namaku BATTOSAI. Hahaha sangat kekanak-kanakkan?? emang :p .. Tapi yah begitulah kegilaanku pada tokoh Hitokiri Battosai.. bahkan aku ingat sekali bagaimana aku sempat menempelkan selotip dengan tanda silang di pipi kiriku agar aku mirip dengan Battosai...aahahahahhaa..
Sekarang semuanya tinggal kenangan, kenangan bagaimana seorang Ummi Zahrah adalah Naning Tri Battosai dengan segala sisi kelamnya. Semua bagaikan sekeping mata uang yang tak bisa dipisahkan. Hanya saja, “UMMI” ini harus bisa menjaga agar “BATTOSAI” tak lagi muncul dalam diri Naning Tri dan itu karena kehadiran ZAHRAH :) Insha Allah...mudah-mudahan saja aku bisa menjadi sosok IBU yang patut Zahrah banggakan di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla kelak, bisa menjadi madrasah bagi Zahrah dan adik-adiknya untuk menghadapi hiruk pikuk dunia tanpa terseok duri tajam atau terperosok dalam jurang kelam sebagaimana Umminya...mudah-mudahan “UMMI” ini bisa menghadirkan generasi-generasi yang jauh lebih baik..Aamin Ya Rabbal 'Alamiin..
Tolong dibantu yaaa.... *pak Tarnonya ga ketinggalan...hihihi..
No comments:
Post a Comment